tag:blogger.com,1999:blog-87951776113515236382024-02-08T05:08:05.924-08:00PENCERAH JIWAEVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-48615555985338569102015-01-09T05:13:00.002-08:002015-01-09T05:13:57.116-08:00Jenis-Jenis Vitamin yang Wajib Anda Ketahui<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora usus.</div>
<h3 style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; color: #545454; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24px; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.1; margin: 20px 0px 10px; padding: 3px 0px; vertical-align: baseline;">
Dua Kelompok Vitamin</h3>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ada dua kelompok vitamin: yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin A, D, E, K larut dalam lemak sehingga memerlukan lemak agar dapat diserap oleh tubuh. Kelebihan vitamin-vitamin tersebut akan disimpan dalam hati dan lemak tubuh Anda, kemudian digunakan saat diperlukan. Berlebihan mengonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dapat membuat Anda keracunan sehingga menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan masalah hati dan jantung.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin B kompleks dan C larut dalam air. Tubuh Anda menggunakan vitamin-vitamin itu sesuai kebutuhan, kemudian mengeluarkan kelebihannya melalui urin. Karena vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh, risiko keracunan sangat kecil dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam lemak, tetapi risiko kekurangan lebih tinggi.</div>
<h3 style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; color: #545454; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24px; font-weight: 500; letter-spacing: -1px; line-height: 1.1; margin: 20px 0px 10px; padding: 3px 0px; vertical-align: baseline;">
Jenis-jenis Vitamin</h3>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">1. Vitamin A (retinol)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin A terdapat dalam makanan berwarna kuning-oranye, berdaun hijau gelap dan dalam bentuk retinol pada makanan yang berasal dari hewan. wortel, mangga, labu, pepaya, bayam, brokoli, selada air, kuning telur, susu dan hati adalah makanan yang kaya vitamin A.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin A berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan jaringan epitel, meningkatkan kekebalan, dan memerangi radikal bebas (antioksidan). Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada anak-anak di banyak negara berkembang.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">2. Vitamin D (kalsiferol)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ikan berlemak seperti sarden, mackerel, tuna, telur, makanan yang diperkaya seperti margarin dan sereal adalah sumber vitamin D. Vitamin ini sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang karena mengontrol penyerapan kalsium dan fosfor yang penting untuk metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin D pada anak-anak akan menyebabkan penyakit rakhitis, dan pada orang dewasa menyebabkan <strong style="box-sizing: border-box;">osteomalasia</strong>, kondisi di mana tulang menjadi lemah dan lunak. Vitamin D dapat diproduksi tubuh saat kulit menerima ultraviolet dari sinar matahari. Kekurangan vitamin D dapat terjadi pada mereka yang memiliki diet rendah vitamin D atau jarang terkena sinar matahari. Dosis besar vitamin dapat menyebabkan kelebihan kalsium, terutama pada anak-anak, yang mengganggu pembentukan tulang. Namun, hal tersebut sangat jarang terjadi. Tidak ada rekomendasi mengenai diet vitamin D untuk orang dewasa yang hidup normal dan cukup terpapar sinar matahari.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">3. Vitamin E (tokoferol)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin E hadir dalam minyak wijen, kacang kedelai, beras, jagung dan biji bunga matahari, kuning telur, kacang-kacangan dan sayuran. Vitamin ini adalah antioksidan penting yang mencegah penuaan dini sel-sel, merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko katarak, melindungi dari penyakit jantung, mencegah penyakit kanker dan menjaga kesehatan kulit. Kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, kecuali pada bayi prematur dan mereka yang memiliki masalah pencernaan.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">4. Vitamin K</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selada, kubis, kembang kol, bayam, kangkung, susu, dan sayuran berdaun hijau tua adalah sumber terbaik vitamin ini. Vitamin K terlibat dalam pembekuan darah dan kekurangannya dapat menyebabkan perdarahan berlebihan dan kesulitan dalam penyembuhan. Kekurangan vitamin ini jarang terjadi, kecuali pada bayi baru lahir dan mereka yang memiliki masalah penyerapan atau metabolisme vitamin, seperti penderita penyakit hati kronis.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">5. Vitamin C (asam askorbat)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin C terutama terdapat dalam buah jeruk, kiwi, melon, limau, jambu biji, sirsak, mangga, stroberi, pepaya, tomat, kubis dan cabai. Vitamin ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, membantu proses penyembuhan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh (membantu mencegah flu), merangsang sintesis kolagen, menjaga elastisitas kulit, dan menjaga kesehatan tulang, gigi, otot dan tendon. Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi di usus. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan, mimisan, anemia, dan nyeri sendi. Namun, kekurangan vitamin C lebih jarang terjadi dibandingkan kekurangan beberapa jenis vitamin B. Penderita penyakit kanker dan masalah pencernaan atau mereka yang mendapatkan infus lebih mudah terkena kekurangan vitamin C.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena mudah rusak oleh panas dan cahaya, makanan bervitamin C harus disimpan di tempat sejuk dan teduh. Konsumsi vitamin C terlalu banyak dapat membahayakan karena menyebabkan diare dan batu ginjal. Karena vitamin C membantu penyerapan zat besi, dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan kelebihan zat besi.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">6. Vitamin B1 (tiamin)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin B1 hadir dalam biji-bijian, jeroan, kacang polong, kacang tanah, kuning telur, beras merah, semua jenis daging, kentang, kubis, kacang hijau, pisang, dan pepaya. Vitamin ini melindungi sistem saraf, merangsang nafsu makan dan berperan dalam fungsi otot dan jantung. Tiamin juga membantu pengolahan karbohidrat, lemak dan alkohol. Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit yang disebut beri-beri, di mana penderita tidak dapat memproses karbohidrat dan lemak dengan baik dan mengembangkan berbagai gejala termasuk masalah jantung, saraf, peradangan nyeri sendi dan kurangnya nafsu makan.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">7. Vitamin B2 (riboflavin)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin B2 hadir dalam kubis, susu, keju, kacang polong, telur, beras, wortel, ubi jalar, singkong, tomat, kacang, alpukat, nanas, pepaya, jambu biji, dan mangga. Vitamin ini membantu pencernaan protein, karbohidrat dan lemak dan melindungi kulit dan mata. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penyakit kulit, kesulitan mencerna makanan dan mata merah.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">8. Vitamin B6 (piridoksin)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pisang, alpukat, jeruk, tomat, apel, ayam, ikan, daging, telur, jeroan, kacang tanah dan kedelai adalah sumber vitamin B6 yang penting untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino non-esensial. Bakteri pencernaan memproduksi vitamin ini dan sebagian diserap melalui dinding usus. Kekurangan vitamin ini menyebabkan masalah kulit seperti dermatitis seboroik di sekitar mata, hidung dan mulut.</div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="box-sizing: border-box;">9. Vitamin B12 (sianokobalamin)</strong></div>
<div style="background-color: #f9f9f9; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #545454; font-family: 'PT Sans'; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Vitamin B12 hadir dalam makanan yang berasal dari hewan (susu, hati, ginjal, otot dan ikan). Vitamin ini berperan dalam fungsi sel, terutama pada sumsum tulang, saluran pencernaan dan sistem saraf, dan dalam produksi sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia, glossitis dan gangguan pencernaan.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09228245641484436172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-46219634091045781222015-01-09T04:55:00.000-08:002015-01-09T04:58:33.173-08:00Obat alami Sakit Gigi berlubang dan Gusi bengkak<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Anda pernah mengalami sakit gigi....uhh..rasanya pasti sakit bangeet dan menyebalkan deh. Mau ngapa-ngapain jadi serba salah. Mau makan sakit, tidur gak enak, pokoknya gak nyaman dan jadi uring-uringan.</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Nah....ini ada cara tradisional dan herbal alami yang ampuh dan tanpa bahan kimia untuk<b> </b>mengobati sakit gigi berlubang maupun gusi bengkak, dan ternyata mudah sekali untuk dilakukan. Berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami setelah mencoba cara tradisional ini rasa sakit pada gigi berlubang dan gusi yang bengkak bengangsur-angsur pulih.</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelebihannya lagi ini obat tradisional dari bahan-bahan alami yang tentunya aman untuk tubuh kita, ketimbang obat-obatan kimia. </div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Geneva, 'Times New Roman', times; font-size: 18px;">Cara mengobati sakit gigi dengan obat herbal alami</span></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat sakit gigi alami paling ampuh</span> yang saya gunakan yaitu :</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Minyak cengkeh</b></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Minyak cengkeh digunakan untuk <span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mengobati sakit gigi yang berlubang</span>.</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Cara menggunakannya ;</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ambil sedikit kapas kira kira cukup untuk dimasukkan pada lubang gigi. celupkan potongan kapas pada minyak cengkeh asal basah saja dengan jepit kapas atau lidi yang dilipat dua. Jangan sampai terlalu basah atau menetes minyaknya, jika terlanjur basah peras sedikit kapasnya biar minyaknya tidak menetes. Jika kapas terlalu basah yang dikhawatirkan akan menetes dalam mulut sebelum sampai masuk pada gigi yang berlubang. Wahh... kalo sampe kejadian rasanya gak enak banget ( getar istilah jawanya ) dan panas. bagi yang sensitif akan menimbulkan luka pada kulit atau gusi yang terkena minyak tersebut. </div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jadi hati hati dalam proses perjalanan kapas berminyak menuju lubang yang dituju. Kalau mau aman minta tolong dengan orang lain disekitar kalau ada, kalau ga ada lakukan sendiri dengan cara menghadap cermin, buka mulut lebar-lebar dan pastikan cahaya ruangan cukup sehingga tampak jelas sasaran yang dituju ( <span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">lubang gigi kelihatan dengan jelas</span> ) kalau sudah siap maka masukkan kapas berminyak tepat pada lubang gigi. Jangan lupa berdoa dulu sebelum melakukannya.</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Minyak cengkeh</b> dapat diperoleh atau dibeli di toko jamu/apotik terdekat</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Bawang Putih</b></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Obat sakit gigi alami lainnya yaitu menggunakan bawang putih, dimana <a class="local-link" href="http://artikel.co/2430/khasiat-bawang-merah-dan-bawang-putih.html" style="background: transparent; border: 0px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Khasiat bawang putih">bawang putih </a>mengandung antiseptik alami. Cara ini bisa untuk <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mengobati sakit gigi berlubang dan gusi bengkak.</span></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Cara membuat bawang putih sebagai obat sakit gigi alami</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ambil satu siung bawang putih lalu kupas kulitnya dan haluskan. Haluskan pake manual saja jangan pakai blender, kalo pake blender nanti susah nyari hasilnya soalnya bawang yang diblender cuma satu siung, he he… Setelah dihaluskan lalu dikumpulkan dan dicampur dengan garam dapur lalu aduk sampe rata, bisa juga pake garam kasar tapi dihaluskan bareng sama bawang putihnya.</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cara Memakainya</span></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Masukkan pada gigi yang berlubang ataupun oleskan pada gusi yang bengkak. Mengenai rasanya yaitu sedikit panas dan juga gimanaaa gitu terasa dilidah. tapi ini ampuh dan alami. gak enak sedikit gak papalah… Tahan sampai nyeri pada gigi reda dan waktunya relatif. maksudnya kalau masih pertama kali dan masih terbiasa memakai obat kimia biasanya agak lama. tapi kalo yang da lama cerai dengan obat kimia jika pake cara ini cepat hasilnya dan ga mudah kambuh.</div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 1.5em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Demikian ulasan tentang cara alami mengobati sakit gigi, alangkah baiknya sebelum terjadinya sakit gigi kita melakukan </span><a class="local-link" href="http://artikel.co/58/mencegah-gigi-berlubang.html" style="background: transparent; border: 0px; color: black; font-size: 14px; line-height: 1.5em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Mencegah gigi berlubang">pencegahan gigi berlubang</a><span style="background: transparent; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 1.5em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> karena gigi berlubang merupakan salah satu penyebab utama timbulnya sakit gigi. Ada juga cara lain yang dapat untuk menghindari sakit gigi yaitu dengan </span><a class="local-link" href="http://artikel.co/2442/menambal-atau-mencabut-gigi-berlubang.html" style="background: transparent; border: 0px; color: black; font-size: 14px; line-height: 1.5em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Pilih menambal atau mencabut gigi berlubang">menambal atau mencabut gigi berlubang</a><span style="background: transparent; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 1.5em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> yang kita punya.</span></div>
<div style="background: rgb(247, 247, 247); border: 0px; color: #606060; font-family: Arial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Sekian dulu infonya dari saya, jika sakit gigi atau bengkak nya tak kunjung sembuh juga pilihan terakhir ya mending ke dokter ya.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09228245641484436172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-47130245861356104362011-05-19T06:45:00.000-07:002014-11-30T07:49:54.980-08:00“Teguran Alloh yang kadang menyakitkan”“Bersyukurlah bila Alloh SWT masih menegur kita dengan sesuatu yang menyakitkan, tapi lalu hal itu membuat kita terhenyak dan sadar. Bersyukurlah kepada Alloh SWT, bila kita masih merasakan pengingatan dari Alloh SWT, dengan suatu keadaan yang memukul hati. Tapi hal itu kemudian melahirkan ketundukan pada keagungan Alloh SWT, menyadarkan perasaan faqir terhadap kuasa Alloh SWT, membuat kita mengerti tentang ketidakberdayaan di hadapan kebesaran-Nya yang selama ini sering tertutup oleh kesombongan, perasaan aman, atau keadaan kita yang stabil. Artinya, kita menjadi tidak kenal dengan diri sendiri seperti perkataan ahli hikmah, Qiss bin Saadah, “Sebaik-baiknya pengenalan seseorang adalah pengenalannya terhadap diri sendiri. Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang mengajarkan seseorang mengerti tentang kadar ilmunya.”<br />
~ Ibnul Qoyyim rahimahulloh: “Sungguh hati itu mempunyai kekasatan yang tidak bisa dihaluskan kecuali dengan kembali menghadap kepada Alloh. Hati juga mempunyai rasa teramcam yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan suasana intim dan dekat dalam kesendirian bersama Alloh. Hati juga mempunyai kesedihan, yang tak mungkin diusir kecuali dengan rasa bahagia yang muncul dari ma’rifah kepada Alloh SWT dan hubungan yang baik dengan-Nya. Hati juga mempunyai kegelisahan yang tidak bisa ditenangkan kecuali dengan berhimpun kepada Alloh dan lari mendekat kepada Alloh. Hati juga mempunyai api yang membakar, yang tidak bisa dipadamkan kecuali dengan RIDHO terhadap perintah, larangan, ketetapan-Nya, serta keSABARan hingga saat bertemu dengan-Nya. Hati juga mempunyai keinginan yang besar, yang tidak bisa dihentikan kecuali bila hanya Alloh SWT sajalah yang diinginkan. Hati juga memiliki kepapaan, yang tak mungkin dicukupi kecuali dengan cinta kepada-Nya, senantiasa berdzikir dan ikhlas kepada-Nya. Andai seluruh dunia ini diberikan untuk mencukupi kepapaan itu, niscaya kepapaan itu takkan pernah tercukupi juga.”EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-46049786387949355632011-05-19T06:42:00.000-07:002014-11-30T07:50:38.188-08:00Memaafkan diri sendiri“Apa yang kita alami dan kita dapatkan dari hidup ini sudah diatur oleh Alloh SWT. Tetapi merupakan karunia dan kasih sayang-Nya, kita dinilai oleh Alloh berdasarkan atas usaha dan jerih payah kita, bukan atas apa yang ditetapkan untuk kita. Merupakan keadilan Alloh, Ia tidak menilai kita dari apa yang telah Ia tetapkan sendiri untuk kita. Tapi atas apa yang kita lakukan untuk mengejar ketetapan itu. Uniknya kita manusia, betapapun Alloh menyuruh kita berusaha, seringkali ukuran utama kita adalah apa hasil yang kita dapatkan dari usaha itu, bukan sejauh mana proses menuju hasil itu. Hasil memang penting, tapi pada akhirnya kita akan menerima apa-apa yang memang menjadi milik kita. ”<br />
”Memaafkan diri untuk hasil-hasil hidup yang menyenangkan, yang sesuai dengan keinginan, lebih banyak bersifat syukur dan pengendalian diri untuk tetap melakukan hal-hal yang mubah. Tapi memaafkan diri untuk hasil hidup yang tidak menyenangkan, biasanya lebih banyak bersifat SABAR dan PENYEMANGATAN DIRI untuk tetap melakukan hal-hal yang benar.” <br />
“Memaafkan diri adalah sebentuk kesadaran, bukan sikap masa bodoh; adalah sebentuk kearifan, bukan kecerobohan; adalah cara kita mengapresiasi diri kita sendiri secara positif, bukan secara negatif; adalah puncak keseimbangan dan netralitas jiwa di antara putus asa dan acuh; adalah keseimbangan jiwa antara pesimisme dan optimisme.”EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-72670170702731393692011-05-15T00:11:00.000-07:002014-11-30T07:51:21.440-08:00Ketika Cinta Berbalas Durhaka<img align="left" src="http://www.ummi-online.com/foto_artikel/88love.jpg" hspace="3" vspace="15" width="300px" /> <br />
<br />
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"..Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(QS An Nisaa' [4]: 19).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Dalam sebuah forum konsultasi keluarga, seorang istri mengadukan perlakuan suaminya kepada Ketua Majlis Ulama Besar Arab Saudi, waktu itu masih dijabat oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz –</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>rahimahullah</i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;">.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">"Suami saya, meskipun ia seorang berakhlak mulia dan takut kepada Allah, namun ia tidak pernah memberi perhatian sama sekali di rumah. Dia selalu murung dan cemberut terus padahal Allah Maha Mengetahui bahwa saya sudah menunaikan semua kewajiban sebagai istri dan memberinya ketenangan. Tapi, saya tetap sabar dengan perlakuannya. Setiap kali saya tanya sesuatu, dia langsung marah dan emosi, lalu berkomentar, bahwa itu ucapan sepele dan tidak berguna. </span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Dia selalu bahagia dan ceria jika berkumpul dengan teman-temannya. Sementara saya tidak mendapatkan darinya kecuali cacian dan perlakuan kasar. Sungguh dia sering menyakiti dan menganiaya saya sehingga saya berkali-kali ingin kabur dari rumah ..” (</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>Fataawa Al Mar'ah</i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;">, Muhammad Al Musnid, h. 115, cet. I, Riyadh, 1414 H).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Perlakuan kasar dan kejam terhadap istri tidak terjadi pada masa Jahiliyah saja, melainkan juga terjadi di zaman modern seperti contoh di atas. Rumah dengan situasi dan kondisi semacam itu bak neraka. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terbilang tidak sedikit. </span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><b>Perlakuan yang baik terhadap pasangan</b></span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Ayat di atas mempersembahkan satu kiat agar rumah kita tidak seperti neraka, yaitu memperlakukan pasangan dengan baik. Allah swt berfirman, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>".. Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut).</i></span>” <span style="font-family: Arial,sans-serif;">Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat tersebut adalah "Perbaguslah ucapanmu (wahai para suami) terhadap mereka. Perbaikilah perbuatanmu dan perindahlah tampilanmu sesuai kemampuanmu sebagaimana engkau menginginkan hal itu dari istrimu. Maka, lakukanlah terhadap istrimu seperti yang ingin ia lakukan terhadapmu (</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>Tafsir Ibnu Katsir</i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;">, II/22). Sebagaimana firman Allah, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"..Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf (benar dan patut)”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(QS Al Baqarah [2]: 28).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Dengan demikian perlakuan ma'ruf dalam ayat di atas maknanya sangat integral dan universal. Termasuk di dalamnya berusaha untuk berpenampilan baik dan menarik. Nabi saw memberi kiat agar suami menjadi dambaan bagi istrinya, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"Cucilah wahai para lelaki pakaianmu, pakailah minyak rambut, bersikat gigilah, mandilah dan bersucilah; karena kaum Bani Israel tidak melakukan hal itu kepada istri-istri mereka”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(HR Thabrani).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Dalam perspektif Nabi saw, manusia terbaik di dunia bukanlah manusia yang paling kaya atau paling tinggi jabatannya atau paling tinggi gelarnya atau paling keren tampilannya atau variabel-variabel dunia lainnya. Melainkan, manusia yang paling baik dalam memperlakukan pasangannya, memberikan banyak perhatian terhadap keluarganya. Beliau saw bersabda, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(HR Tirmidzi, no. 3830 dan Ibnu Majah, no. 1967. Menurut Tirmidzi, hadits tersebut </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>hasan gharib shahih</i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;">).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Karenanya, Rasulullah adalah orang yang selalu baik dalam bergaul, selalu ceria, mesra dengan istrinya, lemah lembut terhadap mereka, memberi mereka nafkah yang cukup untuk kebutuhan mereka (lihat QS Ath Thalaq [65]: 7), bersenda gurau dan bercanda dengan istrinya. Misalnya, beliau saw pernah berlomba lari dengan istrinya, Aisyah ra. Faktor ini tidak bisa dipungkiri–selain pertolongan Allah–juga memiliki andil besar dalam mengantarkan keberhasilan Rasulullah saw dalam berdakwah dan membangun peradaban manusia serta mengeluarkan mereka dari beragam kezhaliman dan kegelapan di semua aspek kehidupan. Perlakuan yang baik terhadap keluarga membuat keluarga menjadi kreatif, energik dan produktif. Maka, meneladani Nabi saw dalam menjaga keharmonisan rumah tangga merupakan keniscayaan, karena ini perintah Allah, sebagaimana firman-Nya, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(QS Al Ahzaab [33]: 21).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><b>Ujian cinta</b></span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Termasuk memperlakukan pasangan dengan ma'ruf (baik dan patut) adalah setia dan tidak mengkhianatinya dalam suka dan duka. Tidak sedikit rumah tangga yang lulus ujian ketika diuji oleh Allah swt dengan kemiskinan dan kesempitan. Sehingga saat itu janji seiya sekata dan sehidup semati telah menjadi komitmen berdua.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Namun, ketika Allah menguji dengan kekayaan dan kemudahan, tidak sedikit yang berguguran dan tidak lulus ujian </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>illa man rahimallah</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(kecuali orang yang dirahmati oleh Allah). Ketika harta melimpah, rumah luas, mobil mewah, jabatan bergengsi dan sejenisnya terkadang mudah membuat sebagian suami atau istri lalai sehingga menggerus sedikit demi sedikit cinta terhadap pasangannya. Bahkan, ada juga yang secara cepat mematikan api cinta sehingga melupakan pasangannya. WIL (Wanita Idaman Lain) atau PIL (Pria Idaman Lain) menjadi pelariannya dan puncaknya kehancuran biduk rumah tangga, yaitu cerai. Maka, cinta tulus itu pun telah dibalas dengan durhaka yang memicu prahara rumah tangga. Tentu, semua itu bisa terjadi ketika rumah tangga jauh dari iman dan lupa terhadap tujuan rumah tangga yang hakiki, membangun ‘istana' takwa sebagaimana firman Allah swt, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"Hai sekalian manusia, </i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i><b>bertakwalah kepada Tuhanmu</b></i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan </i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i><b>bertakwalah kepada Allah</b></i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>..”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(QS An Nisaa' [4]: 1). Begitu pentingnya rumah tangga, sampai-sampai dalam ayat ini, diapit oleh dua kali perintah takwa.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><b>Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan</b></span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Bagian akhir ayat di atas, "</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.</i></span>” <span style="font-family: Arial,sans-serif;">Ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa termasuk perlakuan yang baik adalah menghargai kelebihan pasangan dan memaklumi kekurangannya. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt semata.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Maka, mengharapkan kesempurnaan istri atau suami kita adalah sama saja mengharapkan kemustahilan. Karenanya,</span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">seorang yang beriman dituntut untuk mampu me</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>menej</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(mengelola) kelebihan dan kekurangan pasangannya menjadi sebuah kekuatan yang dapat memancarkan cahaya </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>sakinah, mawaddah wa rahmah</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">dalam kehidupan rumah tangganya. </span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Karena itu Umar bin Khaththab ra, seperti dikutip oleh Sayyid Quthb, pernah marah besar kepada seorang suami yang ingin menceraikan istrinya lantaran sudah tidak mencintainya, dengan mengatakan, "Celaka kamu ini! Bukankah rumah tanggamu selama ini dibangun di atas ‘pondasi' cinta? Lalu, mana usaha kerasmu untuk memelihara cinta itu?” (</span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>Tafsir Fii Zhilal Al Qur'an</i></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;">, I/600).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Perlakuan yang ma'ruf, memahami dan menghargai kewajiban dan hak masing-masing, ta'awun dalam kebajikan dan takwa, komunikasi efektif dalam rumah tangga dan selalu mengiringi dengan doa adalah kunci-kunci kebahagiaan rumah tangga sehingga menjadikan rumah kita damai, tidak seperti neraka. </span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Jika cinta kasih sudah diberikan dan perlakuan ma'ruf (baik dan patut) sudah ditegakkan, namun dibalas pasangan dengan durhaka dan ketidakpatuhan, maka nerakalah balasan dan tempatnya kelak.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Ancaman ini disampaikan Rasulullah saw dalam haditsnya, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang berbuat kufur”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">Beliau lalu ditanya, "Apakah maksudnya mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, </span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><i>"(Maksudnya) kaum wanita itu mengkufuri suami (tidak mentaatinya dan durhaka kepadanya) dan mengkufuri kebaikan (perlakuan suami). Jika kamu telah berbuat baik kepada seorang di antara mereka sepanjang waktu, kemudian dia melihat sesuatu darimu, dia berkomentar, ‘Aku tidak melihat darimu ada kebaikan sedikitpun'”</i></span> <span style="font-family: Arial,sans-serif;">(HR Bukhari no. 28).</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">Semoga Allah swt tidak menjadikan rumah kita seperti neraka (panas, kering, tidak ada ketenangan dan cinta kasih) dan menjauhkan kita semua dari neraka akhirat. Amin.</span> </span></div>
EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-83806947934572115692011-05-14T09:56:00.000-07:002014-11-30T07:52:31.708-08:00Akhlak Mulia sebagai Inti Kebajikan<span class="juduldetil"></span> <br />
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Hadits Arba’in Nomor 27, Bagian Ketiga</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
</div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Di antara kandungan hadits <i>Arba’in Nawawiyyah</i> yang ke-27 adalah penjelasan Rasulullah saw bahwa yang dimaksud dengan <i>al-birr</i> adalah <i>husnul khuluq</i> (akhlak yang baik).</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Rasulullah pernah bersabda, “<i>Kebajikan itu adalah akhlak yang baik” </i>(HR Muslim). Penegasan Rasulullah ini mirip dengan penegasan beliau saw bahwa haji adalah Arafah, di mana tidak bisa disebut haji kalau tidak melakukan wuquf di Arafah. Ini berarti seseorang tidak memiliki kebajikan manakala ia tidak memiliki akhlak yang baik.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;">Definisi akhlak</span></b></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Secara bahasa, kata <i>akhlaq </i>(akhlak) adalah bentuk jamak dari kata <i>khuluq</i>. Menurut Ibnu Manzhur (630–711 H/1232–1311 M), pakar bahasa Arab, <i>khuluq</i> bermakna agama, tabiat dan perangai. Masih menurut beliau, antara <i>akhlaq</i> dan <i>khalq</i> (penciptaan) memiliki pertalian yang sangat dekat. Kalau <i>khalq</i> (penciptaan) adalah bentuk, sifat dan nilai-nilai yang bersifat lahiriah sebagaimana yang diciptakan Allah, maka <i>khulq</i> adalah bentuk, sifat, dan nilai-nilai yang bersifat batin.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Kedua hal ini, <i>khalq</i> dan <i>khuluq, </i>terkadang disifati dengan baik dan terkadang disifati dengan buruk. Pahala dan dosa lebih dikaitkan dengan yang bersifat batin (<i>khulq</i>) daripada yang bersifat lahir (<i>khalq</i>) (lihat: <i>Lisan al-‘Arab</i> pada Bab <i>kha–lam– qaf).</i></span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Imam Ghazali <i>rahimahullah</i> (450–505 H/1058–1111 M) mendefinisikan akhlak sebagai kondisi</span><span style="font-size: 10pt;"> yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan</span><span style="font-size: 10pt;"> (lihat: <i>Ihya’ ‘Ulumud-din</i>).</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Sementara menurut Imam Qurthubi <i>rahimahullah</i> (600–671 H/1204–1273 M), akhlakadalah adab atau tata krama yang dipegang teguh oleh seseorang sehingga adab atau tata krama itu seakan menjadi bagian dari penciptaan dirinya.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Intinya, akhlak adalah tabiat, perangai, adab dan nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh seseorang dan menjadi komitmen dirinya, sehingga seakan semua ini menjadi bagian dari penciptaan dirinya. Demikian menyatunya, sehingga kemunculannya bersifat otomatis, tidak dibuat-buat, dan dipaksa-paksakan. </span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;">Kedudukan akhlak dalam Islam </span></b></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Agama Islam, melalui Al Qur’an dan As Sunnah banyak menjelaskan tentang kedudukan akhlak. Di antaranya adalah penegasan bahwa Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak, sebagaimana sabda Rasulullah, “Aku tidak diutus oleh Allah swt kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR Malik). Sesungguhnya realisasi akhlak yang mulia merupakan inti risalah Nabi Muhammad saw.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Syi’ar-syi’ar ibadah Islam di antaranya dimaksudkan untuk menggapai akhlak mulia. Shalat misalnya, antara lain dimaksudkan untuk mentarbiyah dan mendidik manusia agar berhenti dari segala perbuatan keji dan munkar (QS Al-‘Ankabut: 45). Ibadah puasa dimaksudkan, di antaranya untuk menggapai tingkatan taqwa (QS Al-Baqarah: 183). Berkaitan dengan ibadah puasa ini, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan palsu (bohong), maka tidak ada keperluan bagi Allah swt terhadap puasa seseorang yang hanya sekadar meninggalkan makan dan minum.” (HR Bukhari)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Zakat, infak dan sedekah, di antara rahasianya adalah untuk menyucikan dan membersihkan jiwa dari berbagai sifat buruk dan tercela (QS At-Taubah: 103). Sedangkan ibadah haji difardhukan oleh Allah kepada mereka yang mampu dengan banyak maksud dan aturan, misalnya agar orang yang beribadah haji terlatih untuk tidak berkata kotor, tidak berbuat fasik dan tidak banyak berdebat kusir (QS Al-Baqarah: 197).</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;">Akhlak buruk berarti iman tak sempurna</span></b></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Rasulullah saw bersumpah tiga kali dan menyatakan bahwa seseorang tidaklah beriman manakala tetangganya tidak merasa aman darinya. Sabdanya, ”Demi Allah, ia tidaklah beriman, demi Allah, ia tidaklah beriman, demi Allah, ia tidaklah beriman. Para sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, Yaitu seseorang, di mana tetangganya tidak mendapatkan keamanan darinya.” (HR Bukhari)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Lalu dalam rangka mendidik sahabat dan umatnya dari pembicaraan yang tidak baik, ngobrol <i>ngalor ngidul</i> yang tidak aman, serta hanya berbicara yang baik-baik, beliau saw bersabda, ”Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR Bukhari)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Selanjutnya jelas, kemuliaan akhlak menunjukkan kesempurnaan iman. Rasulullah bersabda, “Orang-orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan manusia yang paling baik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (hadits shahih, diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tirmidzi, lihat: <i>Silsilah Hadits Shahih</i>, hadits no. 284)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Kemuliaan akhlak pada akhirnya akan mengantarkan orang-orang beriman ini ke dalam surga. Rasulullah saw bersabda, “Yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga adalah ketaqwaan kepada Allah swt dan akhlak yang baik, sementara yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka adalah mulut dan kemaluan.” (hadits hasan, diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat: <i>Silsilah Hadits Shahih</i>, hadits no. 977)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Akhlak yang baik, setelah bimbingan dan taufik Allah swt, merupakan buah kesungguhan usaha kita untuk mendidik, mentarbiyah dan melatih diri dengan berbagai sifat terpuji. Juga merupakan hasil dari jihad tanpa henti dan tak kenal lelah dalam memerangi segala perangai, tabiat dan sifat buruk yang mungkin muncul dalam diri.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Di antara usaha sungguh-sungguh ini adalah upaya terus memohon kepada Allah dengan doa yang selalu dipanjatkan Rasulullah saw pada setiap kali beliau membaca <i>iftitah</i>, doa yang dibaca setelah <i>takbiratul ihram </i>dan sebelum membaca Al-Fatihah. Dalam doa <i>iftitah</i> ini beliau saw memohon, “… Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku akhlak yang terbaik, sebab tidak ada yang memberikan petunjuk kepada akhlak yang terbaik kecuali Engkau. Ya Allah, palingkan aku dari akhlak yang buruk, sebab tidak ada yang memalingkan akhlak yang buruk dariku kecuali Engkau.” (HR Muslim)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Semoga dengan usaha yang sungguh-sungguh dan jihad ini, kita terbimbing menjadi manusia yang ber-<i>akhlaqul karimah</i>. </span></div>
<div align="right" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><i><span style="font-size: 10pt;">(Bersambung)</span></i></b></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;">(buat BOX)</span></b></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;">Rasulullah Memiliki Akhlak paling Mulia</span></b></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Di antara keistimewaan Nabi Muhammad saw adalah keberadaannya sebagai manusia yang memiliki akhlak tinggi, mulia dan agung. Akhlak ini dimiliki beliau saw semenjak belum menjadi nabi dan rasul, sebagaimana pernyataan Ummul Mukminin Khadijah ra, “Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selamanya, demi Allah, engkau menyambung hubungan silaturrahim, berbicara benar, memikul beban orang lain, membantu yang tidak berpunya, menyuguhkan penghormatan untuk tamu dan membantu mereka yang terkena musibah.” (HR Bukhari)</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Karena akhlak beliau yang mulia, luhur dan agung inilah ummul mukminin sangat yakin bahwa Muhammad saw bukan manusia biasa. Oleh karena itu saat beliau saw menyampaikan bahwa dirinya adalah nabi dan rasul, ummul mukminin langsung beriman tanpa sedikit pun keraguan. Perempuan mulia itu juga mengerahkan seluruh jiwa, kedudukan dan hartanya untuk keimanan dan dakwah.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Keagungan akhlak Rasulullah menjadi salah satu rahasia kemenangan beliau saw dalam menghadapi musuh-musuh dakwah. Hal ini ditegaskan Allah dalam QS Al-Qalam: 1–7.</span></div>
<div style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10pt;">Hal ini diakui pula oleh musuh-musuh dakwah Rasulullah sendiri. Buktinya, tercatat dalam <i>sirah nabawiyah</i> bahwa beliau saw sangat dimusuhi oleh mereka, sampai-sampai mereka bermaksud membunuh beliau dengan cara yang sangat keji. Namun di saat yang sama, musuh-musuhnya ini juga menitipkan benda-benda berharga milik mereka kepada Rasulullah!</span></div>
EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-39787024633691680302011-05-14T09:54:00.000-07:002014-11-30T07:53:40.347-08:00Berbuat Kebaikan itu Mudah dan Ringan<span class="juduldetil"></span><img align="left" src="http://www.ummi-online.com/foto_artikel/36haidts8.jpg" hspace="3" vspace="15" width="300px" /> <br />
<em><style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Calibri";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 10pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style></em><style>
</style><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span><em> </em><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Hadits Arba’in Nomor 26, Bagian Keempat (Selesai)</span></em><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Dalam kajian Hadits Arba’in nomor 26 sebelumnya telah disebutkan bahwa Rasulullah saw begitu bersemangat dalam menunjukkan dan membuka setiap peluang kebaikan bagi umatnya. Beliau saw juga selalu berupaya menepis dan menutup munculnya sifat putus asa dan rasa tidak mampu dari dalam diri umatnya saat mereka dihadapkan pada berbagai amal keagamaan yang mereka anggap berat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></b> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Perbuatan ringan bernilai sedekah </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Rasulullah saw menjelaskan bahwa, “<i>Pada diri manusia terdapat 360 ruas tulang, maka hendaklah ia bersedekah melalui setiap ruas ini.</i>” Mendengar hal itu, spontan saja para sahabat bertanya, “<i>Siapakah yang mampu melakukannya, wahai Nabi Allah?”</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Spontanitas para sahabat ini wajar saja.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Betapa tidak</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">, bagi kebanyakan para sahabat yang sederhana, mungkinkah setiap hari </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">bersedekah sebanyak 360 kali?</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Lebih tidak mungkin lagi adalah bahwa sedekah yang 360 kali itu hendak</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">nya </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">dilakukan oleh setiap ruas tulang</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">!</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Melihat bahwa para sahabatnya </span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">– juga </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">umatnya</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> – </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">keberatan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">atas hal ini, maka Rasulullah menjelaskan jalan keluarnya</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">. Beliau kemudian </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">bersabda</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">, “</span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Engkau meludah di masjid dan men</span></i><i><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">guruk </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">(</span></i><i><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">atau menimbun dengan pasir karena </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">di zaman</span></i><i><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> itu </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">lantai masjid masih berupa pasir), sesuatu yang ada di jalan yang engkau singkirkan…</span></i><i><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">”</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Penjelasan seperti itu membuat sahabat mengerti bahwa bersedekah 360 kali, setiap hari dan atas nama setiap ruas tulang, ternyata bisa diwujudkan melalui pekerjaan-pekerjaan ringan. Begitu mudahnya hingga siapa saja, baik tua atau muda, kaya atau miskin, besar atau kecil, asal bersedia, dapat melakukannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Siapakah yang tidak mampu menguruk ludahnya dengan pasir atau kerikil atau semacamnya setelah ia meludah? Siapakah yang tidak mampu menyingkirkan sesuatu yang berpotensi membahayakan orang yang lewat dari tengah jalan? Siapakah yang keberatan untuk mengucapkan <i>tasbih</i> (subhanallah), <i>tahmid</i> (alhamdulillah), <i>takbir</i> (Allahu Akbar), <i>istighfar</i> (astaghfirullah) dan semacamnya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Kenapa manusia tidak tertarik membantu saudaranya yang sedang mengangkat atau menjinjing barangnya? Siapakah yang merasa keberatan memberi petunjuk arah yang benar saat melihat orang kehilangan arah dalam suatu perjalanan? Dan yang lebih ringan lagi adalah, siapakah yang tidak mampu menahan dirinya agar tidak menyakiti orang lain?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Dalam penjelasan selanjutnya, beliau saw bersabda, "<i>Jika tidak mampu, maka dua rakaat Dhuha cukup sebagai gantinya”</i> (Hadits shahih lighairihi diriwayatkan oleh Ahmad [5/354, 359] dan Abu Daud hadits no. 5242). Jadi, bahkan sedekah pun dapat diganti dengan ‘hanya’ mengerjakan shalat Dhuha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Rasulullah pun mencontohkan perbuatan ringan lainnya yang bernilai sedekah. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Beliau bersabda, "<i>Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidak beriman sehingga saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian melakukannya niscaya kalian akan saling mencintai? Maka. sebarkanlah salam di antara sesama kalian</i>" (hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim no. 106).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Di bagian awal hadits ini, ada kesan ancaman. Sebab dinyatakan oleh beliau para sahabat tidak akan dapat masuk surga. Namun Rasulullah memberi jalan keluar agar para sahabat – dan umatnya – bisa masuk surga, yaitu dengan cara: beriman. Rupanya, beriman pun dianggap sulit. Maka, Rasulullah memberi jalan keluar lainnya, yaitu dengan keharusan saling mencintai sesama mukmin. Lalu beliau saw menunjukkan rahasia untuk saling mencintai, yaitu menyebarluaskan salam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sifat-sifat Rasulullah saw</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Contoh-contoh tersebut menegaskan bahwa Rasulullah saw, sebagaimana tercantum dalam QS At-Taubah: 128, adalah seorang Rasul yang merasakan beratnya penderitaan yang dialami umatnya, yang sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi umatnya dan yang penyantun serta penyayang terhadap orang-orang yang beriman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sifat-sifat Rasulullah tersebut merupakan suri teladan bagi umatnya, dalam konteks ini khususnya untuk para guru, pendidik dan pemimpin. Dalam rangka meneladani Rasulullah dalam perkara ini, para pakar pendidikan Islam menjelaskan, di antara adab seorang guru kepada muridnya hendaklah: </span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Memberi bimbingan kepada sang murid agar ia mencapai kemaslahatannya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Bersikap sayang dan lembut kepada sang murid.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Membantunya sekuat kemampuannya agar sang murid mendapatkan ilmu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Memotivasinya agar selalu semangat dalam belajar.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Senantiasa mengingatkan sang murid akan keutamaan ilmu, sebab yang demikian itu akan meningkatkan semangatnya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Memerhatikan kemaslahatan sang murid sebagaimana ia memerhatikan kemaslahatan anak dan dirinya sendiri.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Mencintai sang murid sebagaimana </span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">ia </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">mencintai diri sendiri</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">.</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></b></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Menjauhkan sang murid dari hal-hal yang tidak disukainya sebagaimana ia menjauhkan hal itu dari dirinya</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> (l</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">ihat <i>At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur'an</i>, karya Imam Nawawi, hal. 39 – 40).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Kemudian dengan memerhatikan teladan Rasulullah tersebut, maka te</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">rkait dengan pemimpin, para ulama </span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">pun </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">mengatakan</span><span lang="FR" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> bahwa di antara adab pemimpin adalah</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">:</span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Bersikap sayang dan lembut kepada rakyat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Mengambil hak dari mereka dan menyerahkannya kepada yang berhak.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Menutup celah-celah yang membahayakan mereka.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Mengamankan jalan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Menegakkan keadilan dengan cara menindak yang zalim dan membela yang terzalimi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Mengupayakan agar si kuat membela si lemah (lihat <i>Al-Jauhar an-Nafis fi Siyasat Ar-Rais</i>, hal. 133).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Adab-adab seperti ini, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama adab (pendidikan) dan ulama-ulama siyasah (politik), adalah hasil kajian dan penelusuran mereka kepada cara-cara Rasulullah saw dalam mendidik dan memimpin, yang semuanya mengacu kepada QS At-Taubah: 128, sebagaimana telah dijelaskan di atas.</span></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Inilah butir-butir pelajaran yang dapat digali dari hadits <i>Arba'in An-Nawawiyyah </i>ke-26. Semoga Allah swt memberi taufik, hidayah dan kekuatan kepada kita dan menjadikan kita hamba-hamba yang mendengarkan perkataan-perkataan yang terbaik, lalu mengikuti dan mengamalkannya. Amiin.</span>EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-15510561287073998572011-05-14T09:28:00.000-07:002014-11-30T07:54:17.030-08:00Mengubah Ujian Menjadi Pujian<span class="juduldetil"></span><img align="left" src="http://www.ummi-online.com/foto_artikel/3kq7.jpg" hspace="3" vspace="15" width="300px" /> <br />
<style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Arial Narrow";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; }h2 { margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0in; page-break-after: avoid; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText { margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }span.Heading2Char { font-weight: bold; }span.BodyTextChar { }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan/ujian kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Inna Lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun<i>. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” </i>(QS Al Baqarah [2]: 155-157)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sebagai orang yang beriman, tidak ada yang bisa dilakukan selain menyikapi ujian secara benar dan sesuai dengan petunjuk Allah swt agar ujian tersebut bisa berubah menjadi pujian di sisi-Nya. Ayat di atas telah memberikan rambu-rambu dalam menyikapi berbagai macam ujian sehingga bisa berubah menjadi pujian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></div>
<h2 style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Ujian adalah <i>Sunnatullah</i> </span></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Sesungguhnya ujian (<i>ibtila’</i>) adalah <i>Sunnatullah fil Hayah </i>(dalam kehidupan). Adalah mustahil hidup di dunia tanpa ujian. Begitu pastinya ujian, maka dalam ayat di atas sampai perlu dihadirkan 2 (dua) <i>huruf at-Taukid</i> (kata penegas); yaitu <i>al Laam </i>dan <i>Nun at Taukid</i> pada lafazh “<i>Wa lanabluwannakum</i>” (Dan sungguh pasti Kami akan menguji kalian). Bahkan redaksinya pun dengan menggunakan <i>Fi’il Mudhari’</i> yang berarti berkesinambungan.</span></div>
<div class="MsoBodyText">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Apa bentuk ujiannya? Dengan sedikit ketakutan dan kelaparan. Jauh lebih ringan dari cobaan dan musibah yang Allah berikan kepada umat-umat terdahulu sebagaimana firman Allah, <i>“... karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”</i> (QS An Nahl [16]: 112). Di antara bentuk ujian Allah adalah kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ujian adalah tuntutan keimanan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Allah swt telah menegaskan bahwa ujian termasuk <i>Qadhaaya Imaniyah</i> (diskursus keimanan) bahkan merupakan <i>Muqtadlayaatul Iman</i> (tuntutan keimanan) sebagaimana dalam firman-Nya, “<i>Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”</i> (QS Al ‘Ankabuut </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">[</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">29</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">]</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">: 2-3)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Karena itulah manusia-manusia pilihan Allah, para nabi dan rasul juga diuji. Nabi Ibrahim </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">as</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> diuji untuk menyembelih putranya. Nabi Ayub </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">as</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> diuji dengan penyakit selama bertahun-tahun. Termasuk Rasulullah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">saw</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> juga menghadapi begitu banyak ujian dan cobaan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ujian adalah cara Allah untuk menggembleng dan meningk</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">t</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">an derajat para hamba-Nya. Nabi </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">saw</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> bersabda</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">,</span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Dia akan mengujinya.”</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Karenanya, ujian sesungguhnya merupakan kebaikan bagi seorang mukmin. Sebab, dengan ujian dan musibah itu menjadikannya selalu bersandar kepada Allah, mendekat dan ta’at kepada-Nya serta meninggalkan semua bentuk kemaksiatan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rasulullah pernah bersabda</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, “</span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Besarnya ganjaran pahala sesungguhnya berasal dari besarnya petaka/musibah yang menimpa. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Ia akan </span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">menguji </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">mereka. Barangsiapa yang ridha, maka Allah pun ridha padanya, dan barangsiapa yang murka karenanya, maka Allah pun murka padanya.”</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></div>
<h2 style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span></h2>
<h2 style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Hadapi u</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">jian dan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">usibah</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"> dengan sabar</span></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Manusia tidak sama dalam menyikapi ujian. Ada yang tidak sabar, bahkan sering menyalahkan Tuhan, dan ada yang sabar. Karena itu, <i>reward</i> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">y</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">ang diberikan Allah kepada manusia yang diuji pun berbeda-beda, sesuai dengan penyikapannya terhadap ujian dan musibah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Maka, sikap pertama yang bisa mengubah ujian menjadi pujian adalah dengan sabar. Bagi orang yang sabar saat diuji, maka Allah memujinya dan melimpahkan kepadanya pahala yang besar, <i>“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”, </i>begitulah Allah sampaikan dalam ayat di atas<i>.</i> Bagi yang tidak sabar, berarti tidak pantas mendapatkan berita gembira dari <i>Rabbul ‘Aalamin</i>.<i> </i>Sebab, ia sama saja tidak beriman kepada Qadha dan Qadar Allah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Begitu banyak ayat dan hadits yang menyemangati kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi ujian dan musibah. Di antaranya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> , </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">irman Allah</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Dan mohon pertolonganlah kalian dengan sabar dan shalat</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">”</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> (QS Al Baqarah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">[</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">2</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">]</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">: 45)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dan firman-Nya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, “</span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">”</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> (QS Az Zumar </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">[</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">39</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">]</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">: 10)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Rasulullah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">saw </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">bersabda</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, “</span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sungguh amat menakjubkan urusan orang yang beriman, karena semua urusannya adalah kebaikan semata, dan tak seorang pun yang memiliki hal itu selain orang beriman. Apabila ia memperoleh kegembiraan (nikmat), lalu ia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Dan apabila ia tertimpa keburukan/bencana, lalu ia bersabar, maka itu</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">pun kebaikan baginya.”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyText">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Kembali kepada Allah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Kesabaran yang hakiki adalah kesabaran yang mampu menyadarkan manusia bahwa semua yang ada di dunia milik Allah dan cepat atau lambat pasti akan kembali kepada Allah, <i>“(orang-orang yang sabar yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan </i><b>Inna Lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun</b><i> (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Seluruh jagat raya ini milik Allah, termasuk harta, rumah, anak, istri d</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">an sebagainya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Semua itu diamanahkan dan dititipkan kepada kita. Untuk selanjutnya akan diminta pertanggungjawaban di akhirat nanti. Sebagai Pemilik, Allah berhak mengambilnya kapan saja sekehendak-Nya. Karena itulah, kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya jika sewaktu-waktu diri, harta, anak, istri dan semua yang ada di sekitar kita diambil oleh Allah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<h2 style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Pujian dan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">p</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">enghargaan bagi </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">o</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">rang yang </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">abar </span></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Bagi orang sabar ketika diuji dan meyakini Qadha dan Qadar Allah, baik atau buruk sehingga menerima dengan ikhlas dan tabah terhadap semua jenis cobaan dan musibah, maka Allah menganugerahkan kepadanya 3 (tiga) pujian dan penghargaan besar:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pertama</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">endapat shalawat dari Allah. Mereka diangkat derajatnya oleh Allah, disejajarkan dengan Rasulullah saw dalam memperoleh penghargaan ini (Lihat <i>Fi Zhilal Al Qur’an</i>, Sayyid Quthb, I/139-140) sebagaimana firman Allah dalam QS Al Ahzab [33]: 56,<i>“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.” </i>Shalawat dari Allah berarti <i>maghfirah</i> (pengampunan), dukungan, pertolongan, kemenangan, dimudahkan urusan dunia dan akhiratnya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> d</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">an sebagainya</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kedua</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">,</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">endapat rahmat Allah. Hanya orang yang tidak waras akalnya yang tidak mengharap rahmat Allah</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Dengan rahmat Allah-lah seseorang masuk surga. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ketiga</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">,</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">endapat predikat sebagai Al Muhtaduun</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <i><span lang="IN">“mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk</span></i></span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">” </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kehadiran dhamir “Hum” dalam ayat di atas memberikan pemahaman bahwa hanya merekalah yang pantas bergelar <i>Al Muhtaduun</i>, sementara yang lain tidak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<h2 style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Akibat m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">aksiat dan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">d</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">osa</span></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Begitupun s</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">esungguhnya musibah dan bencana tidak terjadi begitu saja, melainkan karena ada pemicunya, yaitu maksiat dan dosa. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah dalam banyak ayat, di antaranya,<i>“Dan musibah apa pun (gempa bumi, penyakit menular, longsor) yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” </i>(QS Asy Syuura [42]: 30) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Semoga ujian dan musibah kali ini mampu memotivasi kita semua, dari rakyat sampai pejabat, untuk melakukan perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita dengan melakukan <b>muhasabah</b> (introspeksi dan mengevaluasi diri) kemudian cepat bertobat kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan, sehingga membuat negeri ini terbebas dari bencana dan malapetaka.</span></div>
EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-54686284357014746012011-05-14T09:21:00.000-07:002014-11-30T07:55:00.921-08:00EMPAT PILAR KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA<h1>
<span style="font-family: Arial;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Oleh Ahmad Kusyairi Suhail, MA</span></h1>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"></span><i><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”</span></i><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">(QS Al ‘Ashr [103]: 1-3)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Surat Al-‘Ashr yang sangat singkat ini memuat suatu hal yang amat besar. Tiga ayat pendek tersebut mendeskripsikan sistem yang integral dan universal bagi kehidupan umat manusia sebagaimana yang diinginkan oleh Islam. Sekaligus, menawarkan empat pilar kebahagiaan duniawi<i> </i>dan ukhrawi bagi individu dan keluarga, dalam kalimat-kalimat singkat yang mudah dimengerti. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Ayat-ayatnya memang singkat, namun begitu mendalam dan luas kandungannya. Sampai-sampai <b>Imam Asy Syafi’i</b> <i>rahimahullah</i> pernah berkata, “Seandainya manusia benar-benar mentadabburi surat ini, niscaya cukuplah ia menjamin kebahagiaan mereka” (Tafsir Ibnu Katsir IV/582). Dalam riwayat lain beliau berkata, “Seandainya tidak diturunkan surat lain selain surat Al ‘Ashr ini, niscaya cukup bagi manusia” (Tafsir Ruuhu’l Ma’aani XXX/227).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Dalam kajian <b>Sayyid Quthb</b> <i>rahimahullah</i>, surat yang termasuk golongan surat <i>makkiyah </i>ini memberi pemahaman kepada kita bahwa sepanjang sejarah umat manusia di mana dan kapan saja hanya ada satu sistem (<i>manhaj</i>) yang menguntungkan dan membahagiakan, yang memberikan kemenangan dan keselamatan. Yaitu sistem yang batasan-batasan dan rambu-rambunya digambarkan secara jelas dalam surat ini. Berarti, sistem selain ini akan menjerumuskan ke dalam kehancuran, kesengsaraan dan kerugiaan pada semua aspek kehidupan di dunia dan di akhirat (<i>Fii Zhilal Al-Qur’an</i> VI/3964). Tak terkecuali aspek rumah tangga. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Keempat pilar kebahagiaan rumah tangga yang ditawarkan oleh surat Al-'Ashr adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">1. Iman</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Iman adalah mutiara yang menambah bobot nilai dan harga serta meninggikan derajat seseorang dan keluarga di sisi Allah swt. Sebesar apa pun kekayaan seseorang, setinggi apa pun jabatan seseorang dalam suatu institusi/pemerintahan, sehebat apa pun kejeniusan seseorang bila tanpa iman, maka di sisi Allah ia sama sekali tidak bernilai meskipun seluruh dunia mengagumi dan mengagungkannya. Perhatikan firman Allah pada QS Al-Baqarah (2): 221.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Maka, rumah tangga terbaik dalam perspektif Al-Qur'an adalah rumah tangga yang dibangun atas dasar iman. Rumah tangga yang senantiasa menghadirkan suasana dan nuansa keimanan dalam seluruh aktivitasnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Dan Allah hanya akan menganugerahkan kehidupan yang bahagia kepada hamba-hamba-Nya yang mendasari seluruh amal dan kegiatannya dengan iman, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, <i>“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (bahagia) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”</i> (QS An-Nahl [16]: 97). Lihat juga QS Al-A’raaf (7): 96.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Tentu saja, keimanan yang kita maksud di sini bukanlah keimanan yang parsial, sebatas di bibir saja seperti keimanan ala orang munafik (Lihat QS Al-Baqarah [2]: 8, Al-Munaafiquun [63]: 1-3). Atau keimanan sekadar keyakinan dalam hati sebagaimana dinyatakan Iblis yang telah meyakini Allah sebagai sang Pencipta (Lihat QS Shaad [38]: 76). Melainkan keimanan yang utuh dan menyeluruh dengan segala dimensinya, sehingga mampu menghadirkan kekuatan hubungan dengan Allah di mana, kapan saja dan dalam kondisi apa pun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">2. Amal shalih</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Keimanan yang sejati berbuah amal shalih. Amal shalih bisa berbentuk ibadah <i>mahdhah </i>dan <i>ghairu mahdhah</i>. Karenanya, ulama tafsir mengartikan amal shalih yaitu melaksanakan semua kewajiban yang diperintah syariat (agama) dan meninggalkan semua bentuk maksiat serta melakukan berbagai macam kebajikan (<i>At Tafsir Al Munir</i>, Az Zuhaili XXX/395). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Maka, beragam aktivitas keluarga yang dapat mendekatkan diri anggota keluarga tersebut kepada Allah, maka aktivitas itu termasuk amal shalih. Rekreasi, silaturrahim, olah raga keluarga, dan lain-lain, semuanya bisa masuk dalam kategori amal shalih jika dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">3. Proaktif mendakwahkan Islam (<i>At Tawaashi bil Haq</i>)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Kedua pilar di atas (iman dan amal shalih) hanya mengantarkan kepada shalih untuk diri sendiri (<i>Shaalihun Li Nafsihi</i>) yang pada gilirannya tidak menjamin kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebab, Allah tidak menciptakan <i>hanya</i> seorang manusia, melainkan komunitas manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku (QS Al-Hujuraat [49]: 13). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Karena itu kesempurnaan seorang Muslim dan kebahagiaannya sangat tergantung sejauh mana ia mampu menularkan keshalihan individual menjadi keshalihan sosial. Shalat kita misalnya, baru akan sempurna manakala shalat ini mampu membuahkan dampak sosial yang positif bagi kehidupan kita (baca: <i>Naafi’un Lighairihi</i>, bermanfaat bagi orang lain). Dalam bahasa Al-Qur’an, mampu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar (QS Al-‘Ankabuut [29]: 45). </span></div>
<div class="MsoBodyText">
<span style="font-family: Arial;"> Untuk itulah Rasulullah saw menegaskan dalam haditsnya, bahwa manusia yang terbaik di jagat raya ini adalah yang bermanfaat untuk orang lain (<i>Khairunnaas anfa’uhum linnaas</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Beliau saw juga pernah ditanya, “Islam apa yang terbaik?”<i> </i>Beliau menjawab, “Yaitu orang Islam yang orang lain selamat (aman) dari (gangguan) lisan dan tangannya” (HR Bukhari).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Maka, membudayakan saling menasihati dalam rumah tangga adalah pilar kebahagiaan suatu keluarga. Sebab, membiarkan keburukan, kemaksiatan dan pelanggaran terhadap ajaran Islam merajalela dalam rumah tangga kita, maka berarti sama saja kita membiarkan munculnya banyak lubang dalam 'kapal'. Akhirnya, cepat atau lambat akan menenggelamkan kita dan seluruh anggota keluarga besar kita. Karenanya, proaktif mendakwahkan atau menularkan kebaikan kepada sesama anggota keluarga akan mengantarkan keluarga kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">4. Sabar</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Mempraktikkan ketiga pilar di atas dalam kehidupan rumah tangga bukan perkara yang mudah. Pasti, dan tidak bisa tidak, akan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan yang bisa datang dalam berbagai bentuk. Bahkan terkadang pertentangan dan perlawanan sengit justru muncul dari keluarga. Bukankah Nabi Muhammad ketika mendakwahkan Islam dan menyebarkan kebaikan, juga dihadang dan dihalang-halangi Abu Lahab, yang nota bene adalah paman beliau saw. Tribulasi dalam mewujudkan iman, amal shalih dan dakwah adalah sebuah keniscayaan karena ia <i>sunnatullah</i> dalam ber-Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Allah berfirman, <i>“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” </i>(QS Al ‘Ankabuut [29]: 2-3). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Mengharapkan kebahagiaan rumah tangga tanpa kesabaran, sama saja mengharapkan hadirnya gagak putih. Mustahil. <i>Wallaahu A’lam.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Menegakkan Pilar dengan Berjamaah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"> Hal yang menarik, keempat pilar tersebut diredaksikan oleh Allah dalam bentuk <i>jama’</i>. Ini memberikan pemahaman pentingnya persamaan dan kebersamaan (berjama'ah) dalam meraih kebahagiaan dan membebaskan dari kerugian dan kekalahan. Termasuk di sini, persamaan visi dan misi semua anggota keluarga dan kebersamaan dalam menerapkannya.</span></div>
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Inilah barangkali rahasianya, mengapa para sahabat jika bertemu dengan kawannya, mereka tidak berpisah hingga salah seorang di antara mereka membacakan surat Al ‘Ashr ini kepada kawannya, kemudian mereka mengucapkan salam (HR Ath Thabrani dari Ubaidillah bin Hafsh seperti dalam At Tafsir Al Munir XXX/391). </span>EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-75479048048703972932011-04-23T06:00:00.000-07:002014-11-30T07:55:39.046-08:00PELAYAN RAGAMalam belum larut, si kecil masih asik bermain dengan mobil-mobilannya. Sambil menemaninya bermain, mataku tertuju ke televisi yang tengah menyala. Tayangan dari stasiun berita asing. Liputan tentang seorang wanita yang sukses. Sebut saja namanya Susan, seorang wanita karir, dengan posisi sebagai <em>Sales </em>di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Menurut bosnya, Susan selalu menjadi <em>Top 3</em> penyumbang fulus terbesar bagi perusahaannya. Tak heran, gajinya pun terus merangkak naik. Dan ketika ia ditanya berapa besar gaji yang diharapkannya? Dengan cepat Susan menjawab, <em>as much as possible</em>! Diapun menyebut sejumlah angka yang fantastis. Target gajinya mencapai 2 juta Dollar per tahun!<br />
Dalam tayangan itu diperlihatkan juga apa saja kegiatan Susan di waktu senggangnya. Keluar masuk butik branded, memburu tas hasil perancang kelas dunia , tas <em>limited edition </em>yang harganya bisa dipastikan setinggi langit. Selesai <em>Shopping</em>, ia masuk ke salon mewah, merawat kecantikan lahiriahnya.<br />
Mau tahu apa rahasia sukses Susan? Bekerja keras. Ya, dikatakan bahwa setiap harinya Susan bekerja hingga pukul 3 dini hari. Tidur menjelang pagi hari telah dijalani oleh Susan selama dua tahun.<br />
Saat menyaksikan tayangan tersebut saya bertanya-tanya dalam hati… Ah, inikah yang disebut sukses? Apa tolok ukur sebuah kesuksesan? Apakah kita disebut sukses ,saat kita meraup uang sebanyak-banyaknya?saat kita mampu membeli barang-barang mewah dengan harga setinggi langit?<br />
Cerita Susan memang bukan dari negeri kita, tapi tentu kita bisa mengambil pelajaran darinya. Bukankah tabiat manusia dimana-mana sama?<br />
Yang sukses di mata kita adalah mereka yang berharta. Harta (baca: uang) menjadi tolok ukur sebuah kesuksesan. Orang kaya harta begitu kita hargai muliakan, kita hormati, tak henti kita puja puji… Padahal Allah menentukan derajat seseorang berdasarkan ketakwaannya! Padahal Fir’aun dan Qarun yang kaya raya dan sombong telah dibinasakan oleh Allah!<br />
Saya kemudian teringat sebuah syair indah, ditulis oleh Abu Fath Al-Basti,<br />
<em>Wahai pelayan raga, betapa kau bersusah payah melayaninya<br />
Hendakkah kau keruk keuntungan dari benda merugikan<br />
Perhatikan saja jiwamu, sempurnakan keutamaannya<br />
Kamu menjadi manusia dengan jiwamu, bukan dengan ragamu.</em><br />
Ya, tepat sekali. Kita telah menjadi pelayan raga. Kita curahkan semua pikiran kita hanya untuk kesejahteraan sang raga. kita abaikan jiwa. Raga kita Bekerja siang malam, demi mengejar rupiah... Kita belanjakanrupiah kita, juga untuk kepentingan sang raga.<br />
Ibadah sholat sehari lima kali yang sejatinya untuk menyucikan jiwa kita, tak lebih hanya sekedar ibadah ritual semata. Tanpa pernah membekas di jiwa… Mana air mata tanda takut kita kepada Allah? Mana air mata rindu pada-Nya? Mana air mata pertanda kita tunduk kepada-Nya? Apa yang membuat hati kita begitu keras? Atau jangan-jangan jiwa ini telah kita kubur hidup-hidup...<br />
Padahal sungguh, jiwa inilah yang beriman kepada Allah. Jiwa inilah yang akan dihisab oleh Allah! Dan saat ruh kita diambil kembali oleh-Nya, seketika raga kita menjadi kaku! Kemana raga kita yang dulu begitu gagah? Kemana semua bagian dari raga yang dulu berfungsi? Yang dulu begitu kita utamakan kesejahteraannya? Lenyap seketika… Dan jiwalah yang akan menentukan apakah kita akan hidup kekal di surga, atau masuk ke dalam neraka.<br />
Tugas utama Rasulullah Saw adalah menyucikan jiwa kita, Allah Swt berfrman:<br />
“<em> Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika Allah mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, meyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” </em>(Q.S Al-Imran [3] : 164)<br />
<em>Subhanallah… </em>Maha Suci Engkau Yaa Allah... kami hamba-hamba-Mu sungguh berlumur dosa, tetapi <em>Yaa Rahman Yaa Rahiim…</em> Engkau utus Rasulullah sebagai karunia untuk kami, untuk menyucikan jiwa kami… Hingga kelak saat kami menghadap-Mu, hati kami telah bersih, jiwa kami telah suci… Dan Engkau buka pintu surga-Mu untuk kami, hamba-hamba-Mu yang beriman kepada-Mu.EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-30010414700853466892011-04-21T09:47:00.000-07:002014-11-30T07:56:44.675-08:00IBU KITA KARTINI ... Dan Tafsir Surah Al-Fatihah<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<div>
Kisah ini, mungkin tidak banyak terekspos di media atau buku-buku sejarah. Namun terlepas dari keotentikan sejarah dan validitasnya, setidaknya kisah ini menggambarkan bagaimana sudut lain keinginan mulia seorang wanita yang terkungkung oleh budaya bangsanya kala itu, untuk memajukan kaumnya.<br />
<br />
R.A. Kartini, semua tahu bagaimana kisah kehidupan beliau. Kesejenakan usianya, 25 tahun, ternyata tidak membuat sejenak pula pengaruh dan pemikirannya. Semakin menjauh, namun semakin dikenang. Sebuah ketulusan akan pemikiran, keikhlasan tanpa pamrih, kemuliaan cita-cita, yang membuat nama ibunda Kartini terus harum sepanjang masa.<br />
<br />
Sebagai putra bangsa dan bagian dari negeri ini, aku pribadi merasa sangat bangga mempunyai ibu seagung Kartini.<br />
<br />
Emansipasi dalam arti sebenarnya yang tidak melewati batas kodrati penciptaan, kemajuan pendidikan dalam semua sudut kehidupan untuk kaum wanita, dan hak untuk belajar bagi mereka, adalah intisari daripada pemikiran ibu kita kartini.<br />
<br />
Dalam salah satu catatan di kumpulan surat berbahasa Belanda tulisan beliau pada Rosa Abendanon, "Door Duisternis tot Licht", beliau memberikan kritikan bahwa kenapa agama ini hanya dilafalkan dan dihafalkan saja tanpa ada kewajiban untuk dipahami? Seharusnya, bagi setiap manusia umumnya, dan muslim khususnya (mengingat beliau ada muslimah) adalah sebuah keharusan memahami agamanya dengan baik.<br />
<br />
Terusan dari pada catatan ini, yang memang sepertinya sengaja beliau tindak lanjuti, dan kisah ini yang mungkin tidak banyak kita dengar, adalah bahwa kemudian beliau menulis sepucuk surat kepada Kyai Sholeh Darat, Semarang, dan memintanya secara khusus untuk menerjemahkan dan menafsirkan surat al-Fatihah. Surat terpenting yang dibaca 17x dalam sehari, setidaknya.<br />
<br />
Bagaimana antusias dan kehausan beliau untuk mengerti tentang agamanya, dan pada titik yang paling krusial, sholat. Bisa kita rasakan bagaimana dengan penuh semangat beliau ingin mengerti dan memahami serta merasakan indahnya al-Fatihah. Tentu saja Kyai Sholeh Darat menjawab keinginan mulia itu dengan menuliskan terjemah Al-Fatihah serta beberapa surat yang lain. Di kisah yang lain, aku dengar bahwa kemudian Kyai Sholeh Darat, menerjemahkan al-Qur'an dalam bahasa jawa secara lengkap atas permintaan Ibunda Kartini juga ! Sebagai sebuah persembahan khusus kepada wanita mulia ini.<br />
<br />
ketidaksanggupan beliau keluar untuk belajar karena menjalankan adat kaum ningrat, sekat budaya, tidak menghalanginya untuk belajar, untuk mencari ilmu apapun, dan itu terekam jelas dalam biografi beliau.<br />
<br />
Catatan khusus dibalik keinginan pribadi ibu kita Kartini, sekaligus keinginan beliau untuk kaumnya di antaranya adalah bahwa pelajarilah agamamu dengan baik, sehingga kita bisa terhindar dari dosa, sebagaimana lanjutan surat beliau.<br />
<br />
Bukan berarti kita harus mendalami secara khusus ilmu-ilmu agama, itu adalah tugas khusus bagi yang mempersiapkan diri sejak awal untuk mendalaminya. Tetapi pahami apa yang diwajibkan agamamu dan apa yang dilarang, ketahui dengan baik apa yang boleh kita kerjakan dan apa yang harus dihindari sebagaimana petunjuk agama. Dalam istilah syariat, memahami "Maa Lana wa Maa Alaina".<br />
<br />
Teringat petuah pendek orang tuaku, bahwa kita ini tidak dituntut menjadi ahli agama, tetapi kita semua dituntut untuk menjadi agamawan. Adapun ahli agama, didalami oleh orang-orang tertentu, tidak semua orang, sebagaimana perintah dalam QS. Attaubah : 122.<br />
<br />
Sedangkan maksud menjadi agamawan, yakni kita tahu secara umum mana yang halal, mana yang haram, mana yang wajib dilaksanakan, dan mana yang harus ditinggalkan.<br />
<br />
Hal yang sebenarnya memang dipesankan secara tersirat oleh Ibu kita Kartini dalam catatan beliau, dan aku yakin beliau menulisnya dengan sangat sadar sekali bahwa beliau bukan dari kalangan pesantren namun tetap ingin tahu apa yang diharuskan agamanya baginya, karena agama bukan monopoli pesantren. Sebuah emansipasi dari sudut lain.<br />
<br />
Pada akhirnya, tidak ada kata tidak bisa atau malu untuk mempelajari agama. Tekuni, perdalami, bidang kalian masing-masing, namun untuk memahami agama secara umum yang merupakan bagian dominan dalam kehidupan, bahkan naluri, adalah sebuah keharusan yang tidak bisa dihindari setiap orang. Karena agama pada dasarnya (khususnya Islam) tidak sekedar indoktrinasi dan dogma saja, tetapi memberikan kesempatan pada rasio juga untuk andil dalam penerimaannya dengan penuh keimanan dalam jiwa.<br />
<br />
Semoga Allah merahmati selalu Ibunda Kita Kartini, mengharumkan selalu namanya, dan kesemangatan serta impiannya terus memberikan motivasi dan inspirasi terhadap seluruh putri dan putra bangsa ini, ila an yaritsallahul Ardha wa maa alaiha ... (*)<br />
<br />
<br />
>>> by : Awy' Ameer Qolawun-Dua, Makkah, tepat 132 tahun dari kelahiran R.A. Kartini.<<<<br />
<br />
<div class="photo photo_none">
<div class="photo_img">
<img class="img" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/215284_10150163275261268_301729376267_7190030_637211_n.jpg" height="200" onload="var img = this; onloadRegister(function() { adjustImage(img); });" width="158" /> </div>
<div class="photo_img">
</div>
</div>
<div class="photo photo_none">
<div class="photo_img">
<a href="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/208736_10150163275451268_301729376267_7190032_4026635_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="img" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/208736_10150163275451268_301729376267_7190032_4026635_n.jpg" height="200" onload="var img = this; onloadRegister(function() { adjustImage(img); });" width="141" /></a></div>
</div>
</div>
</div>
EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-28934777033019368932011-04-21T09:40:00.000-07:002014-11-30T07:57:25.868-08:00Kekuatan PikiranPikiran merupakan kekuatan yang sangat besar dalam diri kita. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Dengan pikiran kita bisa menjadikan dunia kita berbunga-bunga atau berduri-duri. Pikiran bahagia membuat kita gembira dan fikiran sedih membuat kita berduka.<br />
<br />
Berpikir tidak memiliki batas waktu, jarak atau ruang. Ia bisa muncul tiba-tiba dalam kondisi apapun. Hebatnya lagi, pikiran merupakan sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil yang kita dapatkan. Dari pikiranlah kita bisa menjadi seseorang yang berjiwa sehat atau sakit. Plato mengatakan “sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran kita bisa maju atau mundur. Dengan pikiran kita bisa bahagia atau sengsara.<br />
<br />
Jack Canfield dan Mark Vitctor Hansen mengungkapkan sebuah data yang mencengangkan di dalam bukunya yang berjudul “alladin Factor” bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Pada tahun 1980, penelitian fakultas kedokteran di San Fransisco mengumumkan hasil penelitiannya bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negative. Jika kita hitung secara sederhana, 80% dari 60.000 pikiran yang dihasilkan manusia, berarti <strong>kita memiliki potensi 48.000 pikiran negatif setiap hari!</strong> Dan itu turut mermpengaruhi perasaan, perilaku serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. So…, hati-hati dengan kekuatan pikiran kita!<br />
<br />
Kini, yang kita butuhkan adalah bagaimana kita dapat mengarahkan pikiran kita pada hal yang positif hingga yang berpotensi negatif pun bisa kita arahkan ketempat yang positif agar tidak membahayakan kondisi jiwa, kepribadian dan rasa percaya diri.<br />
<br />
Saatnya kita mulai memilih berbagai pikiran ke arah yang positif. Selain tawakal pada Allah, kita mulai dari memahami arti pikiran dan kekuatannya. Dalam Al Quran, Allah telah membedakan antara orang yang berilmu dan yang tidak,<br />
“Katakanlah, “Apakah sama orang orang yang mengetahui dengan orang orang yang tidak mengetahui?”<br />
[Al Zumar:9]<br />
“Katakan apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat? Tidakkah mereka berfikir?”<br />
[An’aam:50]<br />
Jadi, mari ber 'positive thinking' terhadap segala sesuatu, karena kesuksesan datang dari pikiran jernih yang positif.EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8795177611351523638.post-76500511166770336222011-04-21T09:22:00.000-07:002014-11-30T07:58:34.939-08:00Maka mulailah.....<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":"msg"}">
<span class="messageBody" style="font-size: small;">Tidak ada manusia yang bodoh di dunia ini,asalkan mau tekun berusahan trus berjuang untuk mengembangkan dirinya. Maka keberhasilan akan menjadi milik anda.<br />
Terus melatih dgn semangat dan daya juang yg gigih.<br />
maka sesungguhnya kau telah keluar menjadi pemenang dalam hidupmu.<br />
Berhasil atau tdk berhasil tergantung dari kebesaran hatimu.<br />
Dgn menyadari kelebihan dan kekuranganmu, kau akan memahami arti dan telenta dirimu.</span></h6>
EVIE AN NAFISAHhttp://www.blogger.com/profile/08421331277406394337noreply@blogger.com0